Minggu, 29 April 2012

jenis-jenis kurikulum




JENIS-JENIS KURIKULUMI.    PENDAHULUAN
Kurikulum merupakan komponen penting dalam dunia pendidikan, yang berfungsi sebagai arah proses pendidikan. Tanpa adanya kurikulum kegiatan pendidikan tidak akan mempunyai tujuan yang jelas. Di indonesia, perkembangan kurikulum berpijak dari perkembangan pendidikan. Dalam kurikulum nasional semua program sudah baku dan siap untuk digunakan oleh guru.
Seiring berjalannya waktu, kurikulum mengalami berbagai perkembangan. Perkembangan tersebut disebabkan keadaan sosial dan budaya masyarakat yang semakin berkembang karena pengaruh globalisasi. Untuk itu, kurikulum harus mampu menyesuaikan diri dengan keadaan masyarakat yang ada. Hal itu penting untuk dilakukan, agar kurikulum tetap relevan untuk digunakan dalam pendidikan.
Pada awalnya, kurikulum yang ada menetapkan mata pelajaran harus disusun secara terpisah, dengan waktu yang dibatasi. Akibatnya, terdapat berbagai macam disiplin ilmu yang tidak akan mungkin seluruhnya dapat dikuasai oleh siswa. Akan tetapi, model kurikulum tersebut dianggap kurang relevan ketika diterapkan pada suatu pembahasan tertentu.
 Sehingga jenis kurikulum kini mulai berkembang dengan menawarkan konsep yang berbeda. Hingga saat ini terdapat beberapa model kurikulum dalam pendidikan. Untuk lebih jelasnya, pembahasan mengenai jenis kurikulum dapat dilihat dalam pembahasan.

II.    RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dalam makalah ini akan dibahas beberapa rumusan masalah, yaitu:
A.    Bagaimana konsep separated subject curriculum?
B.    Bagaimana konsep correlated curriculum?
C.    Bagaimana konsep integrated curriculum?

III.    PEMBAHASAN
A.    Separated  Subject Curriculum
Jenis kurikulum ini merupakan bentuk kurikulum kuno yang masih bertahan hingga sekarang. Dimana setiap mata pelajaran disusun secara terpisah satu sama lain dengan waktu yang dibatasi dan dipegang oleh guru, baik oleh bidang studi maupun oleh guru kelas. Jenis kurikulum ini merupakan model tertua diantara jenis kurikulum yang lain.
Dalam separated  subject curriculum mata pelajaran dipisah sedemikian rupa hingga berkembang menjadi berbagai macam disiplin ilmu lain. Hingga pada akhirnya peserta didik tidak mampu menguasai semuanya. untuk penyusunan kurikulum, berbagai bentuk kelompok mata pelajaran tersebut dimasukkan menjadi bagian-bagian atau jurusan-jurusan. Kemudian peserta didik bebas memilih mana diantara jurusan-jurusan yang mereka minati.  Dalam pelaksanaanya, separated subject curriculum mempunyai keuntungan dan kelemahan. Adapun keuntungan dan kelemahan tersebut dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu:
1.    Kelebihan
a.    Penyajian bahan pelajaran dapat disajikan/disusun secara logis dan sisitematis.
b.    Organisasinya sederhana, dan tidak terlalu sulit untuk direncanakan dan dilaksanakan
c.    Mudah dievaluasi dan dites
d.    Dapat digunakan dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi
e.    Guru mempergunakannya lebih mudah
f.    Tidak sulit untuk diadakan perubahan-perubahan
g.    Lebih tersusun dan sistematis
2.    Kelemahan
a.    Bentuk pelajaran yang tidak terpisah dengan lainnya, sebenarnya tidak relevan dengan kenyataan sekarang ini, dan kurang mendidik siswa/anak dalam menghadapi situasi kehidupan mereka.
b.    Tidak memperhatikan masalah-masalah sosial kemasyarakatan yang dihadapi siswa dalam kehidupan mereka sehari-hari, sebab hanya berpedoman pada apa yang tertera dalam buku/teks.
c.    Kurang memperhatikan faktor-faktor kejiwaan anak, karena pada kurikulum ini hanya menyampaikan apa yang dialami manusia pada masa terdahulu dalam bentuk yang sistematis dan logis.
d.    Tujuan kurikulum ini sangat terbatas dan kurang memperhatikan pertumbuhan jasmani, perkembangan emosional dan sosial anak, dan hanya memusatkan pada perkembangan intelektual anak.
e.    Kurikulum semacam ini kurang mengembangkan kemampuan berfikir, karena mengutamakan penguasaan dan pengetahuan dengan cara ulangan dan hafalan, dan kurang membawa kepada berfikir secara mandiri.
f.    Kurikulum ini cenderung menjadi statis dan tidak bersifat inovatif, karena hanya berdasarkan kepada buku yang telah ditetapkan, tanpa mengalami perubahan dan penyesuaian yang berarti dengan situasi dan kondisi masyarakat yang selalu berkembang dengan pesat dan dinamis. 
Berikut ini adalah contoh separated subject curricullum, peserta menghendaki untuk mengambil sebuah mata pelajaran dengan disiplin yang lebih banyak, seperti mata pelajaran bahasa Arab. Di dalam mata pelajaran bahasa arab terdapat cabang ilmu khat, imlaq, qiraat, sharaf, nahwu, muhadatsah, dan balaghah. Pelajaran tersebut biasanya diajarkan secara  terpisah dengan jadwal yang sudah ditentukan.

B.    Correlated Curriculum
Correlated berasal dari kata correlation yang di dalam bahasa Indonesia berarti korelasi yaitu adanya hubungan antara satu dengan yang lain.  Mata pelajaran dalam kurikulum ini disajikan secara terpisah-pisah, tetapi mata pelajaran yang memiliki kedekatan atau yang sejenis dikelompokkan sehingga menjadi satu bidang studi (broadfield).  Maksudnya, dari organisasi ini mengandung makna sejumlah mata pelajaran itu dihubungkan antara yang satu dengan yang lainnya sehingga ruang lingkup bahan yang diajarkan tercakup lebih luas.
Untuk memadukan antara pelajaran yang satu dengan yang lainnya, ditempuh dengan cara-cara korelasi antara lain:
a.    Korelasi okasional atau incidental, yaitu korelasi yang diadakan sewaktu-waktu bila ada hubungannya.
b.    Korelasi etis, yaitu yang bertujuan mendidik budi pekerti sebagai pusat pelajaran diambil pendidikan agama atau budi pekerti.
c.    Korelasi sistematis, yaitu yang mana korelasi ini disusun oleh guru sendiri.
d.    Korelasi informal, yang mana kurikulum ini dapat berjalan dengan cara antara beberapa guru saling bekerja sama, saling meminta untuk mengkorelasikan antara mata pelajaran yang dipegang guru A dengan mata pelajaran yang dipegang oleh guru B.
e.    Korelasi formal, yaitu kurikulum ini sebenarnya telah direncanakan oleh guru atau tim secara bersama-sama.
f.     Korelasi meluas (broad field), di mana korelasi ini sebenarnya merupakan fungsi dari beberapa bidang studi yang memiliki ciri khas yang sama dipadukan menjadi satu bidang studi.
 Correlated curiculum memiliki beberapa ciri sebagai berikut, yaitu:
1.    Tujuan pengajaran
Untuk memecahkan masalah secara bulat, utuh dan luas
2.    Bahan
a.    Bahan dapat disusun secara fleksibel
b.    Sumber bahan tidak terbatas
c.    Penyusunan pokok bahasan tidak terfokus pada satu bidang pengetahuan
3.    Metode mengajar
a.    Pendekatan student centered
b.    CBSA dapat terlaksana secara wajar
c.    Dan tidak membosankan
4.    Evaluasi
Yang dievaluasi tidak hanya evaluasi pokok, tetapi juga evaluasi proses
5.    Guru
a.    Menjadikan guru lebih kreatif, inisiatif, dan tidak terfokus pada waktu
b.    Guru akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas dan dalam
c.    Sacara team teaching tidak melelahkan
d.    Peserta didik
e.    Peserta didik mempunyai pengetahuan praktis dan luas
f.    Peserta didik bisa memilih seseuai dengan minatnya
g.    Pesarta didik tidak hanya diasah otaknya saja melainkan secara keseluruhan
Kelemahannya:
1.    Dilihat dari tujuan pengajaran
Kadang- kadang pergi karena ada sebuah kompleks
2.    Bahan
a.    bahan yang diguanakan tidak sistematis
b.    luas bahan yang digunakan tidak ditentukan batasannya
c.    sumber bahan yang digunakan tersebar
3.    Dilihat dari sarana dan prasarana
Terkadang bahan yang dicari tidak tersedia atau mahal
4.    Evaluasi
a)    Ujian dilakukan secara local
b)    Dalam nilai raport tidak menggambarkan peserta didik itu pandai atau tidak
c)    Hanya dapat dilakukan secara konsekuen yang dilakukan oleh sekolah swasta
5.    Guru
a)    Guru kurang bisa melaksanakan, karena disekolah guru tidak dilatih correlated curriculum
b)    Pembagian tugas pada team teaching perlu penyesuaian
c)    Dan tidak semua guru sanggup melaksanakan tugasnya
6.    Pesreta didik
a)    Kurang mempunyai pengetahuan yang luas dan dalam
b)    Kurang mempunyai pengetahuan yang seimbang antar bidang studi.
Contoh correlated curiculum dapat dilihat dalam pelajaran fiqih yang dihubungkan dengan mata pelajaran al-Qur’an dan hadits. Disaat peserta didik mempelajari tentang sholat, pelajaran tersebut dapat dihubungkan dengan al-Qur’an (surat al- fatihah) dan  hadits yang berhubungan tentang sholat.

C.    Integrated curriculum
Integrated curriculum adalah kurikulum yang pelaksanaanya disusun secara menyeluruh untuk membahas suatu pokok masalah tertentu. Topik pembahasan ditentukan secara demokratis antara peserta didik dengan guru.
Pada jenis kurikulum yang menggunakan metode ini, tidak menampakkan nama pelajaran atau bidang studi. Belajar dari suatu pokok yang harus dipecahkan, masalah tersebut kemudian dinamakan tema atau unit. Pembelajaran tidak lagi mengacu pada nama-nama mata pelajaran atau bidang studi. Belajar berangkat dari suatu pokok masalah yang harus dipecahkan.
Belajar berdasarkan tema atau unit bukan hanya menghafal sejumlah fakta, tetapi juga mencari dan menganalisis fakta sebagai bahan untuk memecahkan masalah. Dengan belajar melalui pemecahan masalah, diharapkan perkembangan siswa tidak hanya terjadi pada segi intelektual, tetapi juga seluruh aspek seperti sikap, emosi, dan ketrampilan siswa yang bisa menjadikan seorang siswa agar mempunyai pengetahuan yang luas yang tinggi.
Ada dua sifat yang membedakan kurikulum ini dengan kurikulum lainnya, yaitu :
1.    Kurikulum ini menekankan pada nilai-nilai sosial. Unsur universal dalam suatu kebudayaan memberikan stabiltas dan kesatuan pada masyarakat. Kurikulum ini sifatnya khas dengan keharusan yang disodorkan agar semua tujuan pendidikan disekolah merefleksikan keperluan utama dari sistem sosial.
2.     Struktur kurikulum ini ditentukan oleh problem social dan perikehidupan social. Dalam bentuk yang murni kurikulum ini merupakan penghalusan dan penyederhanaan dari unsur-unsur kebudayaan yang dimiliki oleh semua anggota masyarakat, hukum-hukum normatif, prinsip-prinsip deskriptif, fakta dan sebagainya. Unsur ini tidak diorganisasi menurut mata pelajaran maupun ketegori perhatian melainkan dalam bentuk kategori social yang didasarkan pada lapangan utama dari aktifitas social.
Menurut Prof. Dr. S. Nasution Ma, menyatakan bahwa memang sekolah-sekolah modern sudah mulai berangsur-angsur meninggalkan kurikulum yang subject centred karena tidak menghasilkan pribadi yang harmonis.
Oleh karena itu pelajaran disusun sebagai keseluruhan yang disebut “brood-unit” dengan ciri-ciri sebagai berikut :
a.    Unit merupakan suatu keseluruhan yang bulat.
b.    Unit menghapus batas-batas pelajaran.
c.    Unit didasarkan pada pendapat-pendapat modern mengenai cara belajar (didasarkan pada pusat minat dari anak).
d.    Unit didasarka pada kebutuhan anak.
e.    Unit memerlukan waktu yang lebih panjang dibanding dengan mata pelajaran yang biasa dari kurikulum tradisional.
f.    Unit berasal dari “life centred” (berhubungan dengan kehidupan).
g.    Unit memamfaatkan dengan wajar dari dalam diri anak yang belajar.
h.    Dalam unit anak dihadapkan pada situasi-situasi yang mengandung problema.
i.    Unit dengan sengaja memajukan perkembangan social kepada anak-anak sebab benyak memberi kesempatan untuk bekerjasama dalam kelompok.
j.     Unit direncanakan oleh guru dan murid.

Dalam pengajaran unit dengan sengaja anak-anak dididik untuk berpikir secara ilmiah menurut langkah-langkah yang disebut Dewey “the method of intelligence.”
1.    Seorang berpikir bila ia menghadapi masalah
2.    Ia memikirkan hipotesis
3.     Mengumpulkan keterangan atau data
4.     Menguji kebenaran hipotesis
5.    Pemikiran yang benar dibuktikan secara factual dan dapat dijadikan tindakan rasional.
Adapun Kelebihan  dan kelemahan dari integrated kurikulum antara lain :
1)     Kelebihan
a.    Segala permasalahan yang dibicarakan dalam unit sangat bertalian erat
b.    Sangat sesuai dengan perkembangan moderen tentang belajar mengajar
c.    Memungkinkan adanya hubungan antara sekolah dan masyarakat
d.    Sesuai dengan ide demokrasi, dimana peserta didik dirangsang untuk berpikir sendiri, bekerja sendiri dan memikul tanggung jawab bersama serta bekerja sama dalam kelompok
e.     Penyajian bahan disesuaikan dengan kemampuan individu, minat dan kematangan peserta didik baik secara individu maupun secara kelompok
2). Kelemahan
a.    Pendidik atau guru tidak dilatih melakukan kurikulum seperti  ini
b.    Organisasinya tidak logis dan kurang sistematis
c.     Terlalu memberatkan tugas pendidik
d.     Kurang memungkinkan untuk dilaksanakan ujian umum
e.     Peserta didik dianggap tidak mampu ikut serta dalam menentukan kurikulum
f.    Sarana dan prasarana yang kurang memadai untuk menunjang pelaksanaan kurikulum tersebut.
Contohnya dalam jenis ini adalah dalam mata pelajaran elektronika, disaat peserta didik disuruh untuk belajar membuat sebuah radio, maka peserta didik akan mengetahui sekaligus mempelajari hal- hal yang berkaitan dengan listrik, siaran dan penerimaan informasi.

D.    KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa jenis kurikulum terbagi menjadi tiga, yaitu separated subject curriculum, correlated curriculum dan integrated curriculum. Separated curriculum merupakan model kurikulum kuno dimana setiap mata pelajaran disusun secara terpisah satu sama lain dengan waktu yang dibatasi dan dipegang oleh guru.
Correlated curriculum merupakan model kurikulum dimana mata pelajaran dalam kurikulum ini disajikan secara terpisah-pisah, tetapi mata pelajaran yang memiliki kedekatan atau yang sejenis dikelompokkan sehingga menjadi satu bidang studi (broadfield).
Integrated curriculum merupakan model kurikulum yang menggunakan metode tidak dengan menyebutkan nama pelajaran atau bidang studi. Namun, pembelajaran berangkat dari permasalahan yang harus diselesaikan. Masalah tersebut dinamakan sebagai tema atau unit. Ketiga jenis kurikulum itu mempunyai keunggulan dan kelemahan masing-masing. Sehingga dalam penggunaannya harus disesuaikan dengan konteks pembelajaran yang ada.



DAFTAR PUSTAKA
Dakir. 2004.  Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: PT  RINEKA CIPTA
Idi, Abdullah. 2007.  Pengembangan Kurikulum Teori & Praktiki. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA
Nurdin, Syafruddin dan M.Basyiruddin Usman. 2003. Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum. Jakarta : Ciputat Press
Rusman. 2009.  Manajemen Kurikulum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2133096-jenis-jenis-kurikulum/#ixzz1tQFSDcrO
http://wennybucu.blogspot.com/2010/11/pengembangan-materi-pai.html
http://www.asrori.com/2011/04/organisasi-kurikulum.html
http://www.kosmaext2010.com/pengembangan-kurikulum-pai-jenis-jenis-kurikulum.php